Belajar Jual Beli Aset Crypto Bagi Pemula

Trend investasi bagi anak muda saat ini semakin meningkat berkat perkembangan teknologi yang semakin mempermudah proses investasi seperti jual beli saham, aset crypto, dan masih banyak lagi. Sehingga trend invetasi semakin menguat semenjak hadirnya beberapa platform digital atau aplikasi yang sangat user friendly dan mudah dipahami oleh para pemula.


Namun dari sekian banyaknya jenis-jenis investasi yang ada saat ini, yang akan saya bahas adalah investasi  cryptocurrency atau yang kita kenal dengan aset crypto. Bukan tanpa alasan, aset crypto tergolong investasi dengan jumlah pengguna yang banyak di Indonesia, dan saya kutip dari salah satu sumber pada bulan Juni 2023 penggunanya mencapai 17,54 Juta orang jauh melebihi investor pasar modal yang hanya 11,22 juta orang saja di bulan yang sama.


Dan jumlah Investor crypto diperkirakan akan terus bertambah di waktu yang akan datang dan hal ini juga didukung oleh hadirnya berbagai platform yang selalu mendukung untuk memberikan edukasi seperti halnya Aplikasi Pintu yaitu salah satu aplikasi jual beli aset crypto tersebsar di Indonesia. 

Apa Itu Aset Crypto?

Aset crypto, atau cryptocurrency, adalah bentuk aset digital yang menggunakan kriptografi untuk keamanan transaksi, mengontrol penciptaan unit tambahan, dan memverifikasi transfer aset. Aset crypto biasanya didasarkan pada teknologi blockchain, yang merupakan buku besar terdesentralisasi yang mencatat semua transaksi.
Bitcoin adalah contoh pertama dan paling terkenal dari aset crypto, dan sejak saat itu, berbagai jenis aset crypto lainnya telah dikembangkan. Beberapa contoh aset crypto populer selain Bitcoin meliputi Ethereum, Ripple (XRP), Litecoin, dan banyak lainnya.
Karakteristik utama aset crypto melibatkan desentralisasi, keamanan kriptografi, dan transparansi. Mereka tidak diatur oleh otoritas pemerintah atau lembaga keuangan tradisional, dan transaksi menggunakan teknologi blockchain yang memastikan keamanan dan ketidakbisaan data transaksi.
Investasi dalam aset crypto memiliki risiko yang tinggi karena nilainya dapat bervariasi secara signifikan dalam waktu singkat. Selain digunakan sebagai investasi, beberapa aset crypto juga berfungsi sebagai mata uang digital yang dapat digunakan untuk transaksi online atau sebagai platform untuk menjalankan aplikasi terdesentralisasi (smart contracts) di atas blockchain mereka sendiri.

Belajar Analisa Bagi Trader Pemula

Belajar analisa adalah hal yang paling penting bagi seorang trader pemula, apalagi saat melakukan jual beli aset crypto kita akan melihat tampilan grafik CandleStick yang selalu naik turun dan kita bisa memperhatikan titik support atau resistance yang menjadi faktor penentu  apakah harus membeli atau menjual aset tersebut. Analisa ini disebut dengan analisa teknikal. Lalu apa itu support dan resistance, semua akan saya bahas pada artikel ini.

Berikut ini adalah beberapa istilah yang wajib anda pelajari dalam mempelajari analisa teknikal dalam jual beli aset crypto.

Trendline

Garis yang digambar untuk mengidentifikasi arah tren. Trenline naik menunjukkan tren naik, sedangkan trenline turun menunjukkan tren turun.

Support dan Resistance

Level di mana harga cenderung berhenti bergerak ke bawah (support) atau ke atas (resistance). Mereka membantu mengidentifikasi tingkat di mana harga dapat berbalik atau melanjutkan tren.

Moving Average (MA)

Rata-rata harga suatu aset selama periode waktu tertentu. Ada berbagai jenis MA, seperti Simple Moving Average (SMA) dan Exponential Moving Average (EMA).

Relative Strength Index (RSI)

Indikator momentum yang mengukur kecepatan dan perubahan harga. RSI berkisar antara 0 dan 100, dengan nilai di atas 70 menunjukkan kondisi overbought dan di bawah 30 menunjukkan kondisi oversold.

Bollinger Bands

Indikator volatilitas yang terdiri dari garis-garis yang mengelilingi harga. Harga yang mendekati batas atas atau bawah dapat menunjukkan potensi pembalikan.

Candlestick

Grafik harga yang menunjukkan harga pembukaan, penutupan, tertinggi, dan terendah untuk suatu periode waktu tertentu. Pola candlestick dapat memberikan petunjuk tentang pergerakan harga selanjutnya.

MACD (Moving Average Convergence Divergence)

Indikator yang mengukur konvergensi dan divergensi dua moving average. Ini membantu mengidentifikasi potensi pembalikan tren.

Head and Shoulders

Pola pembalikan tren yang terdiri dari tiga puncak, dengan puncak tengah (kepala) lebih tinggi dari dua puncak sampingnya (bahu).

Double Top dan Double Bottom

Pola pembalikan tren dengan dua puncak (top) atau dua lembah (bottom) yang sejajar.

Fibonacci Retracement

Penggunaan level-level retracement (38.2%, 50%, dan 61.8%) berdasarkan deret Fibonacci untuk mengidentifikasi level potensial untuk pembalikan tren.

Volume

Jumlah unit aset yang diperdagangkan selama suatu periode waktu. Peningkatan volume dapat mengindikasikan kekuatan tren.

Triangle (Segitiga)

Pola yang terbentuk saat harga berkonsolidasi, menciptakan segitiga. Breakout dari segitiga dapat menunjukkan arah pergerakan harga berikutnya.
Istilah-istilah ini membantu trader dalam membaca dan menginterpretasikan grafik harga untuk membuat keputusan perdagangan yang lebih baik. Perlu diingat bahwa analisis teknikal tidak menjamin keberhasilan, dan kombinasinya dengan pemahaman yang baik tentang kondisi pasar dan berita ekonomi adalah kunci untuk menjadi trader yang sukses.

Rekomendasi Aplikasi Jual Beli Aset Crypto

Untuk kamu yang ingin berinvestasi crypto secara mudah, download PINTU sekarang! PT Pintu Kemana Saja dengan brand PINTU merupakan platform jual beli dan investasi aset crypto di Indonesia. Aplikasi PINTU berfokus pada tampilan aplikasi yang intuitif, mudah digunakan, dengan konten edukasi in-app, terutama bagi investor crypto baru dan kasual.
Selain itu anda juga bisa mendapatkan update berita cryptocurrency terbaru yang bisa dijadikan sebagai sumber informasi untuk memperkuat analisa fundamental saat melakukan trading.